Hadiah Hardjapamekas untuk Guru Bahasa Sunda

HADIAH Hardjapamekas merupakan sebuah penghargaan terhadap guru bahasa Sunda. Hadiah ini diberikan kepada guru yang dinilai berprestasi dan berusaha terus-menerus dengan berbagai upaya mengajarkan bahasa Sunda serta mengajak para siswanya mencintai dan menggunakan bahasa Sunda.

Nama hadiah ini, yaitu “Hadiah Hardjapamekas”, diambil dari nama salah seorang tokoh pendidik di Jawa Barat, yaitu R. Sobri Hardjapamekas (1913-2005). Beliau lahir di Cianjur, 23 Séptémber 1913. Mulanya ia terjun di dunia pemerintahan, tetapi sejak tahun 1950-an memusatkan perhatiannya pada dunia pendidikan. Setelah belajar di Jerman, ia mengajar di Jurusan Pendidikan Bahasa Jerman FPBS IKIP Bandung, yang kini menjadi UPI. Bahkan ia pernah menjabat sebagai Dekan FPBS IKIP Bandung. Meskipun ahli dalam bahasa Jerman beliau sangat memperhatikan perkembangan bahasa Sunda.

Karena kegiatan ini berkaitan dengan guru bahasa Sunda maka pelaksanaannya bekerja sama antara Yayasan Kebudayaan Rancage dengan Jurusan Pendidikan Bahasa Daerah FPBS UPI dan Program Studi Pendidikan Bahasa dan Budaya Sunda Sekolah Pascasarjana

UPI. Tempat berlangsungnya kegiatan inipun dipilih UPI sebagai lembaga yang lulusannya menjadi guru. Karena bertujuan untuk memberi penghargaan dan informasi mengenai perkembangan bahasa Sunda dan pembelajarannya, maka selain pemberian hadiah, dilaksanakan pula seminar yang berkaitan dengan pembelajaran bahasa Sunda. Dengan kegiatan ini, diharapkan para guru dan mahasiswa dapat berbagi pengalaman dalam mengembangkan dan mengajarkan bahasa Sunda dengan baik dan berhasil.

Penganugerahan Hadiah Hardjapamekas dimulai pada tahun 2008, dipelopori oleh keluarga almarhum R. Sobri Hardjapamekas, di antaranya Bapak Erry Riyana Hardjapamekas. Selanjutnya, penganugerahan hadiah ini dijadikan kegiatan tahunan Yayasan Kebudayaan Rancage, yang diberikan kepada guru bahasa Sunda jenjang SD/MI, SMP/MTs, dan SMA/SMK/MA. Masing-masing satu orang pada setiap jenjang, dengan hadiah berupa piala dan uang tunai lima juta rupiah.

Penerima Hadiah Hardjapamekas tahun 2015: Sri Yanti, S.Pd (kategori SD), Dadang Nurjaman, M.Pd (kategori SMP/MTs), dan Ari Andriansyah, S.Pd (kategori SMA/K) (Foto: Rancagé)

Guru yang menyampaikan portofolionya untuk dinilai, jumlahnya tidak tetap dari tahun ke tahun. Kadang ratusan, tetapi pernah pula kurang dari 20 orang. Hal ini berkaitan dengan sosialisasi dan publikasi. Calonnya ada yang mengajukan diri dan ada pula yang dipilih oleh masing-masing MGMP di tiap kabupaten dan kota. Selain itu, ada pula yang didasarkan pada informasi dari berbagai pihak mengenai prestasi guru tersebut. Walaupun terbuka untuk semua jenjang dan berbagai departemen, sampai saat ini guru dari departemen agama dan departemen lain sangat sedikit yang mengajukan portofolionya.

Penilaian dilakukan bukan hanya terhadap guru bahasa Sunda di wilayah Jawa Barat, tetapi ditelusuri juga hingga wilayah Jawa Tengah. Sehingga pemenang hadiah ini ada yang tinggal dan mengajar di Brebes. Hal ini dilakukan karena di daerah Brebes terdapat komunitas yang berbahasa Sunda, sehingga bidang studi bahasa Sunda diajarkan di sekolah.

Sistem penilaian dilakukan dalam beberapa tahap, yaitu penelusuran informasi dari berbagai sumber baik secara lisan maupun tulisan, penilaian portofolio, obervasi lapangan, dan wawancara. Dari berbagai data yang dikumpulkan ditentukan 9 orang nominator, yaitu 3 orang tingkat SD/MI, 3 orang tingkat SMP/MTs, dan 3 orang tingkat SMA/SMK/MA. Guru yang masuk nominasi kemudian dipanggil untuk diwawancarai. Dari kesembilan orang tersebut dipilih masing-masing satu orang guru yang dianggap terbaik untuk menerima anugerah. Tetapi pernah juga hadiah tidak diberikan karena dari data yang masuk dianggap tidak ada yang memenuhi kriteria untuk mendapatkannya, serta ada hadiah yang dibatalkan.

Tanggal Penting

30 Oktober 2021

Batas Akhir Pengiriman Abstrak

17 Novémber 2021

Pengumuman Abstrak Terpilih

1 Desember 2021

Batas Akhir Pendaftaran Peserta

1—3 Désémber 2021

Pelaksanaan KIBS III